Wisata ke Papua, Waspada 2 Hewan Berbahaya yang Bertubuh Kecil dan Besar

Wisata ke Papua, Waspada 2 Hewan Berbahaya yang Bertubuh Kecil dan Besar

Wisata ke Papua, Waspada 2 Hewan Berbahaya yang Bertubuh Kecil dan Besar

Tiap daerah punyai hewan epidemik. Ada yang jinak, ada juga yang beresiko. Binatang disebutkan beresiko bila memakan manusia dan memunculkan dampak mematikan. Saat berekreasi ke Papua, ketahui apa hewan beresiko di situ.

Periset Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menjelaskan ada dua hewan yang paling beresiko di Papua. Satu memiliki tubuh kecil daan satu kembali memiliki tubuh besaar. "Hewan beresiko yang memiliki tubuh kecil tetapi mematikan ialah nyamuk Anopheles sp pembawa plasmodium malaria," kata Hari Suroto ke Tempo, Jumat 2 April 2021.

Di Papua ada dua tipe malaria. Pertama malaria falcifarum atau malaria tropika, ke-2  malaria vivax atau malaria tertiana.

Hewan paling beresiko setelah itu hewan paling besar di Papua, yakni buaya. Buaya Papua, menurut Hari Suroto, terdiri dari dua tipe. Tipe pertama memiliki ukuran kecil dan hidup di danau, rawa, dan sungai berair tawar. "Buaya ini sering jadi incaran warga pedalaman dan dagingnya dikonsumsi," ucapnya.

Tipe buaya ke-2  memiliki Slot Online Maha168 ukuran besar yang dikenali dengan buaya air asin atau buaya estuaria. Buaya air asin jadi sumber kekuatiran masyarakat Papua yang tinggal di pesisir. "Buaya tipe ini sukai serang dan minta korban manusia," kata Hari yang dosen arkeologi Kampus Cenderawasih.

Ia menerangkan, panjang buaya air asin capai 7 mtr.. Ini dijumpai saat warga Daerah Piramat tangkap satu ekor buaya air asin pada 1970. Buaya besar itu dipercaya pernah memakan 55 manusia dan banyak anjing dan babi yang tiba-tiba lenyap.

Pada April 2016, pelancong asal Rusia meninggal terserang buaya air asin di Raja Ampat. Buaya ini menempati spot-spot tertentu di Raja Ampat, membuat perlindungan diri. Tetapi secara umum, buaya air asin pilih menjauhi manusia. "Demikian dengar suara mesin perahu, mereka secepat-cepatnya sembunyi di di air," sebut Hari.

Jika komunitas buaya ini terusik, Hari Suroto meneruskan, pasti mereka akan serang manusia. Walau terhitung hewan beresiko, buaya termasuk binatang sangat jarang yang perlu diproteksi. Ada banyak pemburu buaya yang ambil daging dan kulitnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahaya Bulu Kucing yang Perlu Diwaspadai

Tidak Cuman Virus Corona, Pandemi Belalang Sekarang Buat Juta-an Masyarakat Afrika dan Asia Selatan Terancam Kelaparan

Bisa Sebabkan Kematian, Ini 6 Spesies Semut Paling Berbahaya di Dunia