Benarkah 'Semut Charlie' atau Tomcat Berbahaya bagi Manusia

Benarkah 'Semut Charlie' atau Tomcat Berbahaya bagi Manusia

Benarkah 'Semut Charlie' atau Tomcat Berbahaya bagi Manusia

Sebuah broadcast yang berisi beberapa photo anak dan orang dewasa dengan kulit dan kelopak mata terlihat melepuh laiknya cedera bakar, menebar di program pesan instant.

Isi broadcast beresiko Melayu atau Malaysia itu mengeklaim jika beberapa luka pada beberapa foto itu disebabkan oleh satu ekor serangga kecil namanya "semut charlie". Di Indonesia, hewan kecil ini lebih dikenali dengan panggilan serangga tomcat.

Lalu, apa betul serangga tomcat bisa mencelakakan manusia dan memunculkan beberapa luka sebegitu kronis.

Untuk mengulasnya, kita harus ketahui dahulu apakah itu serangga tomcat. Banyak panggilan yang dipasangkan untuk hewan ini. Ada yang mengatakan sebagai semut semai, semut kayap, semut charlie, sampai kumbang rove.

Yang terang, serangga yang mempunyai nama ilmiah Paederus littoralis ini sebagai barisan khusus dari hewan berbuku-buku (Arthropoda) dan terhitung dalam keluarga besar kumbang (Staphylinidae) . Maka sebetulnya hewan ini ialah kumbang, bukan semut.

Diambil dari Health NSW, serangga tomcat umumnya memiliki ukuran tidak lebih dari 7-8 milimeter. Hewan ini mempunyai kepala warna hitam dengan rongga dada warna oranye atau merah.

Serangga tomcat menyebar di beberapa penjuru dunia. Mereka umumnya hidup di dekat aliran drainase dan saluran air, seperti yang umum ditemui di kebun dan sawah.

Tomcat dewasa dapat memakan Slot Online serangga lain dan bisa menolong mengontrol serangga hama di perkebunan. Tetapi hewan kecil ini bisa juga serang dan mencederai manusia.

Dahulu, kasus paparan toksin tomcat benar-benar ramai di sejumlah daerah di Indonesia. Ia sebetulnya kumbang (Coleoptera) dari kerabat Staphylinidae.

Bisa beresiko bila toksinnya terserang kulit manusia," tutur Cahyo Rahmadi, Kepala Sektor Zoologi Pusat Riset Biologi di Instansi Pengetahuan Pengetahuan Indonesia (LIPI), saat dikontak kumparanSAINS, Senin (24/6).

Sepanjang musim penghujan, tomcat akan lakukan migrasi ke arah tempat yang lebih kering. Di siang hari, mereka dapat diketemukan di tanah. Dan ketika malam datang, tomcat akan dekati sumber sinar dan cari lokasi yang lebih hangat.

Yang memikat, tomcat jantan mempunyai rutinitas unik, yaitu mereka sanggup mengusung ujung badannya seperti kalajengking saat berasa terancam.

Walau demikian, mereka tidak dapat menggigit atau menusuk, tetapi mempunyai toksin yang lumayan kuat yang disebutkan pederin. Toksin itu bersemayam dalam badannya, dan jika terserang kulit manusia, maka mengakibatkan iritasi di kulit dan mata.

Kumbang tomcat ini dapat keluarkan zat yang dapat mengakibatkan kulit jadi seperti melepuh. Keadaannya dapat kronis, bergantung orangnya, bergantung tingkat kepekaan kulit setiap orang," tutur Cahyo.

Bila kamu merasakan tomcat pada tangan atau pada bagian badan lain, dan kamu memukulnya seperti membunuh lalat atau nyamuk sampai badan hewan itu remuk, karena itu toksin yang ada pada tubuh tomcat akan keluar dan diserap oleh kulit. Ini dapat mengakibatkan konjungtivitis, dermatitis kronis (ruam), dan iritasi kulit yang serius.

Bila terserang toksin tomcat, reaksi pertama umumnya berasa panas, jika dapat janganlah lekas digaruk atau dilap, sebab bisa memunculkan tanda-tanda yang lebih serius," tutur Cahyo.

Tanda-tanda itu dituruti dengan iritasi dan rasa gatal yang cukup menyakitkan, dengan pustula yang luas dan kulit dapat melepuh dalam 4 hari. Bila didiamkan, wilayah yang terserang iritasi tetap melepuh dan berasa sakit dalam kurun waktu 10 hari dan menebar ke tempat badan yang lain.

Lalu bagaimanakah supaya tidak terserang toksin tomcat? Pertama, jauhi bersinggungan langsung dengan hewan ini. Bila tomcat melekat pada badanmu, kamu dapat tiup atau membasuhnya sama air.

Disamping itu, bila kamu tinggal di wilayah yang ada tomcat, kamu perlu kurangi penerangan pada malam hari bila ingin terbebas dari bahaya hewan kecil itu.

Selain itu, perlu kamu kenakan pakaian lengan panjang atau celana panjang untuk meminimalkan kulit terkena gempuran tomcat. Paling akhir, persiapkan botol air sabun untuk bantuan pertama.

Bila tomcat tidak menyengaja menubruk atau kamu membunuhnya pas di atas kulitmu, selekasnya bersihkan sisi yang terserang paparan dengan sabun dan air. Dengan membersihkan sisi yang terkena, akan hilangkan banyak racun saat sebelum sempat menghancurkan kulit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahaya Bulu Kucing yang Perlu Diwaspadai

Tidak Cuman Virus Corona, Pandemi Belalang Sekarang Buat Juta-an Masyarakat Afrika dan Asia Selatan Terancam Kelaparan

Bisa Sebabkan Kematian, Ini 6 Spesies Semut Paling Berbahaya di Dunia